Berikut ini adalah tokoh tokoh jazz dunia.
Sebelum kita mengetahui tokoh tokohnya kita harus mengetahui apa itu artinya
jazz? Jazz adalah aliran musik yang berasal dari Amerika Serikat pada awal abad ke-20 dengan akar-akar
dari musik Afrika dan Eropa. Musik jazz banyak menggunakan gitar, trombon, piano, terompet, dan saksofon. Salah satu elemen
penting dalam jazz adalah sinkopasi.
George Shearing (1919 - sekarang)
Sir
George Shearing adalah pianis kelahiran Inggris yang album-albumnya sukses
terjual pada era 1950-an di bawah bendera MGM dan Capitol. Ia telah menulis
sekitar 300 lagu dan albumnya menjadi langganan Billboard chart selama 4
dekade. Walaupun buta sejak lahir, ia telah belajar piano sejak usia 3 tahun.
Pindah ke Amerika Serikat dan mulai bermain dalam genre hard bop. George sangat
terkenal karena memiliki teknik yang unik, yang sering disebut “Shearing
Voicing”, yaitu tangan kanan memainkan chord melody, sedangkan tangan kirinya
memainkan melodi 1 atau 2 oktaf lebih rendah. Teknik ini sangat populer di
kalangan “cocktail pianist” dan session player pada umumnya.
Count
Basie (1904 - 1984)
William
James Basie merupakan salah satu pianis yang memimpin big band terlaris hingga
50 tahun. Banyak musisi jazz besar yang pernah bermain bersama bandnya. Count
Basie adalah jaminan mutu untuk mengiringi penyanyi terkenal pada masanya,
seperti Frank Sinatra, Tony Bennett, dan Ella Fitzgerald. Ia juga telah menulis
banyak hits pada masa keemasan big band. Setelah era big band berakhir, Count
Basie mengubah format band menjadi orkestra pada 1952. Ia dianugerahi Grammy
Lifetime Achievement Award pada tahun 2002.
Chick
Corea (1941 - sekarang)
Armando Anthony Corea adalah ikon jazz modern
selama hampir 4 dekade ini. Jazz lebih dikenal di seluruh dunia berkat usahanya
mempopulerkan fusion dan latin jazz yang membuatnya memenangkan 14 Grammy
Awards dari 45 nominasi.
Melalui karyanya, Chick Corea adalah pembawa
arus perubahan dalam improvisasi maupun komposisi yang mengundang lebih banyak
pendengar jazz. Spain adalah karyanya yang paling fenomenal yang menjadi nomor
wajib di hampir setiap pertunjukan jazz.
Karakteristik permainan Chick adalah melodi
dan harmoni yang modern, sehingga membentuk nuansa yang khas. Ritme lagu yang
dihasilkan sangat kuat, efektif, dan enerjik. Kemampuan lainnya adalah
permainan synthesizer dan electric piano yang dominan serta kepiawaian
aransemen dalam sebuah band.
Art Tatum (1909 - 1956)
Tidak diragukan lagi, Art Tatum adalah pianis
jazz dengan teknik bermain terdahsyat sepanjang sejarah, beberapa musisi
menjulukinya sebagai keajaiban dunia ke-8. Kecepatan dan keakuratannya membuat
gentar siapapun yang mendengarnya.
Ia mempopulerkan swing tempo tinggi dan
selalu mereharmoniskan lagu asli yang ia mainkan. Konsep permainannya tidak
dapat diikuti musisi lain pada era 1930-an. Setelah 20 tahun kemudian, ide
tersebut baru dieksplorasi oleh musisi jazz genre bebop. Menariknya, ia bermain
solo tanpa iringan band pada sebagian besar rekamannya karena sulit mencari
pemain lain yang dapat mengikuti temponya.
Bud Powell (1924 - 1966)
Earl Rudolph Powell adalah salah satu pianis
yang sangat berpengaruh dalam musik jazz, terutama bebop. Ia mampu memainkan
melodi yang sangat rapi dalam tempo swing yang sangat cepat. Tangan kirinya
memainkan gaya stride yang sederhana, padahal sebenarnya ia mampu bermain solo
dengan tangan kiri. Gaya seperti ini menjadi dasar bagi para pianis modern
sesudahnya.
Kutipan artikel dari wikipedia :
Earl Rudolph “Bud” Powell (September 27, 1924
– July 31, 1966 in New York City) was an American Jazz pianist, usually
considered one of the most influential in the history of the music. Along with
Charlie Parker and Dizzy Gillespie he was instrumental in the development of
bebop, and his virtuosity as a pianist led many to call him “The Charlie
Parker of the piano”.
Jason Mraz (2002-sekarang)
Sekadar informasi buat teman-teman, Jason
Mraz awalnya adalah seorang "additional player" untuk para musisi top
dunia, seperti Alanis Morisette dan Dave Matthews Band. Ia mulai dikenal publik
berkat lagu "The Remedy" yang ada di album perdananya, Waiting For
My Rocket To Come (2002).
Mraz merilis album keduanya Mr. A-Z
pada tahun 2005. Pada saat itu, ia mulai bisa menatap pintu menuju kesuksesan.
Albumnya terjual 125.000 keping dalam kurun waktu satu bulan saja, sejak
dirilis. Maka, Mraz mulai menjadi pemusik yang membuka konser para musisi
ternama. Sebut saja, Rolling Stones! Bersama band legendaris ini, Mraz tur
keliling dunia, mulai 2005 hingga 2006.
Tahun 2007, Mraz kembali ke studio untuk
rekaman album ketiganya: We Sing We Dance We Steal Things. Nah, di album
inilah ia memasukkan lagu I'm Yours. Album ini langsung meledak
penjualannya, ketika dirilis pada Mei 2008. Orang-orang menilai, Mraz lebih
matang dan serba bisa di album ini!
Kalau
mau melihat ke belakang, pada awal karirnya, Mraz memang banyak memainkan musik
akustik, yang amat ia kuasai. Namun ia tidak lekas puas diri. Ia banyak belajar
dan mau bereksperimen dengan memasukkan berbagai aliran musik ke dalam
lagu-lagu baru ciptaannya. Kini, kerja kerasnya terbayar. Orang-orang menyukai
musiknya, memburu albumnya, dan menghargai musiknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar