1. Beethoven
Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda tetapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristeri.
Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.
Pada usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."
2. Johann Pachelbel
3. Fryderyk Franciszek Chopin
Sumber: kaskus.us
Ludwig van Beethoven
lahir tahun 1770 di kota Bonn, Jerman. Semasa kanak-kanak sudah tampak
jelas bakat musiknya yang luar biasa dan buku musik ciptaannya muncul
pertama kali tahun 1783. Di usia remaja dia berkunjung ke Wina dan
diperkenalkan kepada Mozart tetapi perjumpaan keduanya berlangsung
singkat. Tahun 1792 Beethoven kembali ke Wina dan sebentar dia belajar
musik dengan Haydn yang kala itu pencipta musik Wina kesohor (Mozart
mati setahun sebelumnya). Beethoven menetap di Wina, Mekkahnya musik
waktu itu, selama sisa hidupnya. Rasa musik Beethoven yang tinggi selaku
pemain piano mengesankan tiap pendengamya dan dia berhasil baik selaku
pemain maupun guru. Segera dia menjadi pencipta musik yang produktif
juga. Karyanya dapat sambutan baik. Sejak umur pertengahan dua puluhan
ke atas, dia sudah mampu menerbitkan dan menjual buku ciptaan musiknya
tanpa kesulitan apa pun.
Ketika Beethoven berumur di ujung dua puluhan, tanda-tanda ketuliannya
mulai tampak. Tak pelak lagi gejala ini amat merisaukan si komponis
muda. Tuli buat seorang pencipta musik betul-betul suatu malapetaka.
Suatu ketika timbul keinginannya mau bunuh diri saja.Tahun-tahun antara 1802-1815 sering dianggap masa pertengahan karier Beethoven. Pada masa istirahat itu, akibat ketuliannya menghebat, dia mulai mundur dari pergaulan masyarakat. Ketunarunguannya ini membuat orang punya kesan tidak yakin bahwa Beethoven memang betul-betul anti manusia, anti masyarakat, benci bergaul. Dia terlibat dengan percintaan yang kerap dengan gadis-gadis muda tetapi tampaknya semua hubungan ini berakhir tak bahagia dan tak pernah beristeri.
Karya musik Beethoven sendiri menggila produktifnya. Tahun-tahun terus berjalan namun perhatian yang diterimanya makin lama makin susut yang mestinya populer buat seorang komponis seperti dia di jaman itu. Tetapi, kesuksesannya menanjak terus.
Pada usia empat puluhan Beethoven menjadi seratus persen pekak. Akibatnya, dia tak pernah lagi tampil di muka umum dan semakin menjauhi masyarakat. Hasil karyanya semakin sedikit dan semakin sulit di fahami. Sejak itu dia mencipta terutama buat dirinya sendiri dan beberapa pendengar yang punya ideal masa depan. Dia pernah bilang kepada seorang kritikus musik, "Ciptaanku ini bukanlah untukmu tetapi untuk masa sesudahmu."
2. Johann Pachelbel
Johann Pachelbel (lahir
di Nürnberg, 1 September 1653 – meninggal 9 Maret 1706 pada umur 52
tahun) adalah seorang komponis Barok berkebangsaan Jerman. Ia banyak
menghasilkan musik keagamaan maupun sekuler, dan sumbangsihnya terhadap
perkembangan choral prelude dan fugue menempatkannya sebagai salah satu
komponis zaman Barok pertengahan terpenting. Karyanya yang paling
terkenal adalah Kanon dalam D, satu-satunya kanon yang ia gubah. Selain
itu, beberapa karya lainnya yang terkenal adalah Chaconne dalam F minor,
Toccata dalam E minor untuk organ, dan Hexachordum Apollinis,
sekelompok variasi keyboard.
3. Fryderyk Franciszek Chopin
Fryderyk Frenciszek
Chopin lahir di Zelazowa Wola, dekat Warsawa, Polandia tanggal 1 Maret
1810. Ayahnya, Nicolas Chopin adalah orang dari Marainville, Prancis.
Sedangkan ibunya, Tekla-Justyna Kryzanowka adalah orang Polandia. Untuk
menghindari wajib tentara, pada tahun 1787 Nicolas Chopin meninggalkan
Prancis dan menetap di Polandia. Chopin lahir tak lama setelah kedua
orangtuanya pindah ke Polandia. Chopin memiki bakat alamiah dalam
bermain piano, hal ini terlihat dalam improvisasi-imporivasinya untuk
piano. Ia masih berumur tujuh tahun ketika salah satu dari polonaise-nya
diterbitkan (Mc Neill, 1998) namun, sumber lain mengatakan bahwa karya
pertama yang diterbitakan adalah sebuah Rondo (Op. 1) pada saat ia
berumur limabelas. Pada umur delapan, dia tampil di publik memainkan
piano konserto milik Gywortez. Chopin mendapat pendidikan musik
pertamanya oleh pianis Bohemia Adalbert Żiwny
Sumber: kaskus.us
Tidak ada komentar:
Posting Komentar